Kronologis Pengeroyokan Anggota HMI Cabang Gowa Raya terhadap Dua Anggota HMI Cabang Jakarta Pusat-Utara

Foto: Baju Anggota HMI Cab. Jakarta Pustara
yang berlumuran darah

Peristiwa yang terjadi Jumat dini hari di arena Kongres, saat terjadi pengeroyokan yang dilakukan oleh romli asal Cabang Gowa Raya terhadap dua orang kader dari HMI Cabang Jakarta Pusat-Utara. Arogansi kader-kader Gowa Raya ini sudah tidak bisa ditolerir lagi. Seperti yang diulas oleh Sdr. Fariz Maulana akbar di Kompasiana berikut linknya disini

Berikut Kronologi peristiwa Pengeroyokan Anggota HMI Cabang Gowa Raya terhadap Dua Anggota HMI Cabang Jakarta Pusat-Utara:

Jumat, 12 November 2010

Lokasi berada di depan panggung musik dan Bazar arena Kongres HMI ke-27 di Depok.

Jam 02.00:
Saya menghampiri panggung musik, dan duduk (jongkok) didepan panggung musik, dengan segelas kopi, live musik dari beberapa Cabang usai, Dika (anggota HMI Cab. Depok) sebagai MC menutup dan sempat lambaikan tangan sebagai tanda salam ke saya, karena kami (saya dan Dika) saling kenal. Saya pun membalas lambaian tangan.

Tidak lama kemudian, Dika menutup acara tersebut. Dan saya yang sedang duduk (jongkok) berdiri, untuk hampiri kawan-kawan YAI lainnya (Fariz, Arthur, Arvin) yang berada didepan zona penonton berdiri.

Belum sampai jumpa mereka (Fariz, Artur dan Arvin), saya dihampiri oleh tiga orang. Sambil berdiri dan tangan kanan membawa segelas kopi, dan tangan kiri memegang handphone, saya ditanya oleh salahsatu dari mereka (tiga orang yg menghampiri).
Dari Cabang mana kau...?!!!,
Saya jawab, "dari Cabang Jakarta Pustara", balik tanya, "dari Cabang mana...?"
Mereka jawab, "Cabang Gowa Raya, Makasar!!!"
(setelah itu mereka bicara dengan logat dan bahasa Sulawesi)
Tiba-tiba ia (salahsatu dari mereka) memukul tangan kanan saya yg sedang memegang kopi, seketika kopi terlempar. Dan dengan cepat ia pukul wajah saya. Lalu loncat sambil menendang badan, dengan cepat teman-teman mereka ikut menghajar kepala, dan badan saya, termasuk mereka yang sedang berada disana.

Pukulan dan tendangan membabi-buta membuat badan saya roboh jatuh tersungkur, namun mereka bukan berhenti memukul dan menendang, malah makin gila. Saya hanya bisa pasrah dengan kedua tangan melindungi wajah dan kepala dalam posisi terkelungkup.

Saya berusaha berdiri, dan berlari kearah semampu saya, dan terpojok di pendingin softdrink bazar, masih dengan beringas mereka tetap mengejar dan menghajar saya. Mereka gunakan alat apapun disekitar untuk bisa mengahajr saya. dan akhirnya untuk kali kedua saya tersungkur, jatuh di arena bazar. Mereka gunakan kursi, meja bazar. saya tersungkur cukup lama, sambil lindungi kepala dan wajah dengan kedua tangan.

Salahsatu dari mereka gunakan kursi besi untuk mengahajar saya (yang masih dalam posisi tersungkur), namun dihalangi oleh Arvin, Arvin yang mengalanginya dibentak balik, dan menjadi sasaran berikutnya.

Dalam situasi tersebut, ada seorang yang menghampiri saya, saya kira mau mengahajar saya juga, tapi ia bilang,
"Lu lari kebelakang...!!!"
Tanpa pikir panjang, saya langsung lari kebelakang, dan berusaha tenang dengan jalan cepat, menghindari menarik perhatian yang dari lain. dengan kondisi tanpa sendal, saya langsung menuju parkiran motor, dan menyalakan motor, kemudian langsung keluar GIC. Saat itu saya tidak tahu lagi kejadian yang terjadi di TKP. Saya mencari counter untuk bisa mengisi pulsa, namun tidak ketemu, sampai di Indomaret depan Golden Stick saya berhenti dan beli pulsa disana (Indomaret). Langsung saya telpon Fariz dan Raisa (mereka masih berada di TKP) untuk bisa menjemput saya di Indomaret.

Tak lama Dika, Arvin dan Aziz datang satu motor. Kondisi Arvin berlumur darah, karena menjadi sasaran "Massa Gila" di TKP. Tak lama Edu datang. dan kami langusung menuju Hotel tempat panitia Kongres HMI menginap. Tak lama Raisa, Siti, dan Yayah datang dengan mobil, dan kami langsung menuju ke Rumah Sakit Tugu Ibu, Cimanggis Jl. Raya Bogor.

di Rumah Sakit tersebut kami langsung diberi penangan medis. Arvin yang kepalanya berdarah karena benturan benda keras langsung diberi 4 jahitan. Dan diluar ruangan penangan medis, sudah tiba beberapa kawan dari HMI Cab. Depok, dan Jakarta.


Foto: Arvin yang sedang dijahit kepalanya

Jam menunjukkan sekitar pukul 04.00, kami sudah menerima penanganan dari RS. Setelah itu kami menentukan sikap terkait insiden tersebut. Karena kami dan kawan-kawan sudah lelah kami memutuskan untuk melanjutkan setelah istirahat. Saya dan Arvin diantar menggunakan mobil sampai rumah saya, motor saya dibawa Arthur dan motor Arvin dibawa oleh Akmal.

Sampai dirumah kami tetap berusaha menenangkan diri dan istirahat.

bersambung....
Kami Polisikan







Denah TKP

Saya,
Imam Mahmudi
Anggota HMI Cabang Jakarta Pusat-Utara


0 comments: